Files under Cerita
Motivasi | Posted by admin

Suatu ketika, ada seseorang pemuda
yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun
belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas,
disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya
pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar
matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.
Disiraminya bibit mawar itu setiap
hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang
menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa
waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai
merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja
kerasnya mulai membuahkan hasil. Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia
tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi
tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan
dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu
keindahan mawar-mawar miliknya.
Sang pemuda tampak bergumam dalam
hati, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam?
Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali
kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku
yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan
tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”
Lama kelamaan, pemuda ini tampak
enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak
pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang
menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini
tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh
satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun
meranggas dan layu.
Jiwa manusia, adalah juga seperti
kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Tuhan yang
menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Tuhan lah yang meletakkan kemuliaan
itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam
jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.
Namun sayang, banyak dari kita yang
hanya melihat “duri” yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi
buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita
sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita
berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita
menolak untuk menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya,
kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.
Banyak orang yang tak menyangka,
mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang
yang tak menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri
kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain lah yang
kadang harus menunjukannya.
Jika kita bisa menemukan
“mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan
duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya akan membuatnya
merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada
setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian,
yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat
kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan
mengabaikan duri-duri yang muncul.
Semerbak harumnya akan menghiasi
hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan
air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar”
ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya,
mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu
membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan
terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.
Biarkan mawar-mawar indah itu
merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya.
Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan
putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu.
Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan
mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan
salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada
setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.
0 komentar on "Kisah Bunga Mawar"
Posting Komentar